MATI








    Mati merupakan suatu fenomena yang sudah pasti akan dialami oleh setiap mahluk bernyawa. Ia merupakan akhir dari perjalanan hidup mahluk dalam dunia. Ketika saatnya tiba, tidak ada satupun mahluk yang mampu untuk melarikan diri darinya. Bagi mereka yang mencintai kehidupan dunia, mati digambarkan sebagai monster mengerikan yang sangat kejam dan harus dihindarkan. akan tetapi bagi mereka yang tidak mencintai dunia, mati merupakan sebuah idaman, karna mati merupakan kebebasan yang sejati.


    Sebagaimana cerita burung india --kisah sufistik-- dimana ada seorang saudagar yang memelihara seekor burung dalam sangkar yang begitu indah. Pada suatu ketika saudagar itu ingin pergi ke India, tempat asal burung itu. Sebelum berangkat saudagar itu bertanya kepada sang burung apakah ingin dibawakan oleh-oleh dari negri asalnya itu. Lalu burung itu menjawab, bahwa ia tidak menginginkan apa-apa selain kebebasan dirinya, dengan sigap saudagar itu menolak permintaannya. Mendengar jawaban seperti itu, akhirnya sang burung meminta kepada saudagar agar pergi ke dalam hutan india untuk mengabarkan kepada burung-burung lain yang masih bebas tentang keadaan dirinya yang masih terperangkap dalam sangkar.
 
    Setelah selesai berbincang, berangkatlah saudagar itu ke negri India. Sesampainya disana, saudagar itu masuk kedalam hutan dan menyampaikan pesan yang dibawanya kepada burung-burung yang masih terbang bebas. Ketika ia sedang menyampaikan pesan burung peliharaannya, tiba-tiba ada seekor burung yang jatuh dari sebuah pohon dan tak sadarkan diri.

   Melihat kejadian seperti itu, sang saudagar pun merasa sedih karna telah menyebabkan kematian, sang saudagar menyimpulkan bahwa burung yang mati itu adalah saudara burung peliharaannya. Ketika sang saudagar pulang, burungnya bertanya; apakah ada kabar gembira dari india? sang saudagar pun terdiam sejenak, lalu menjawab "tidak", aku membawa kabar buruk untukmu. Salah satu saudaramu jatuh dan tak sadarkan diri ketika aku menyampaikan pesanmu.
 
  Mendengar jawaban seperti itu, maka tiba-tiba burung peliharaannya itu jatuh dan tak sadarkan diri. Sang saudagar kembali menyimpulkan bahwa kabar tentang kematian saudaranya telah membuat burungnya ikut mati. Dengan perasaan bersalah dan sedih, lalu diambilnya burung itu dari sangkarnya dan diletakan di tepi sebuah jendela. Tak lama setelah diletakan --kira-kira hanya hitungan detik-- burung itu hidup kembali dan langsung terbang dengan bebas kesana-kesini.
 
   Lalu burung itu pun berkata, "kini tuan tahu, bahwa kabar yang tuan fikir buruk itu merupakan kabar baik untukku. Dan pesannya, yaitu cara membebaskan diriku, ternyata telah disampaikan kepadaku lewat Tuan yang dulu menangkapku."
 
   Dari kisah itu dapat diambil sebuah pelajaran bahwa mati merupakan salah jalan untuk mencapai kebebasan yang hakiki. Mati disini bukanlah mati dalam artian sesungguhnya, melainkan mati dalam artian yang lebih khusus, yaitu: mematikian diri dari segala sesuatu yang dapat merusak atau menghambat perjalanan diri menuju kebebasan --penyatuan dengan Sang Pencipta-- seperti merasa mampu, merasa bisa, merasa taat, dan sebagainya. 

Selamat mencoba untuk MATI, jangan takut!

Komentar

Postingan Populer