KOSONG


   Sebuah upaya mencari kesejatian diri, juga mengenali diri dalam setiap laku perbuatan merupakan suatu hal yang tidak mudah. Proses ini membutuhkan sebuah perjuangan yang sungguh-sungguh; tidak ada kata setengah-setengah. Bahagialah mereka yang sudah berhasil melewati fase ini karna akan terbuka semua hijab-hijab yang menutupi dirinya. 
    Ini cerita tentang seorang remaja yang sedang mengalami fase; yang akan menentukan jalan hidupnya kedepan, apakah ia akan menjadi seorang yang lebih baik atau hanya akan menjadi seorang yang biasa-biasa saja. Dalam  proses pencariannya ia mengalami suatu hal yang menjemukan baginya; karna menurutnya, ia masih terpenjara dalam materi, masih sulit untuk melepaskan keterikatan dengan sesuatu. Proses pengenalan merupakan suatu hal yang sangat sulit baginya.
   Akan tetapi dia terus berjuang, terus dan terus, segala tindak-tanduk di masa lalu dibiarkan berkarat, dan tidak diliriknya lagi --bukan berarti melupakan tanpa ada penyesalan dan rasa ingin memperbaiki-- karna yang ada difikirannya saat ini adalah menjadi lebih baik.
  Hari, minggu, bulan, tahun berganti, ia masih terus berjuang. Hingga suatu ketika ia hanya berdiam diri saja. Kosong, ya!, mungkin ini sepatah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisinya saat ini. Perasaan yang tak menentu ini selalu saja menyelimuti; aneh rasanya, hidupnya seperti tak ada beban sedikitpun. Segala keinginannya hilang, yang ada hanya perbuatan-perbuatan yang tak jelas.
   Ingin sekali rasanya dia berbagi, bercerita kepada mereka yang mafhum dengan keadaannya, apa yang seharusnya dilakukan, dan apa sebab-musabab dari keadaan semacam ini. Mungkin jawaban mereka akan memberikan ketenangan, setidaknya pelajaran yang dapat diambil hikmahnya.
  Buku-bukunya yang menumpuk itu tak bisa lagi memberinya inspirasi ataupun pemahaman, pemuka agama, ah, menurutnya, mereka hanya akan membuatnya semakin tak menentu; karna jika berbicara dengan mereka yang ada hanya ukuran halal, haram, baik, tidak baik. benar dan salah.
     Dia kembali terdiam, mecoba untuk mengalahkan kondisi yang sedang dialaminya, akan tetapi semakin ia mencoba melawan, maka semakin kosonglah perasaannya. Dia terus berfikir, bertanya pada dirinya yang paling dalam, apakah yang sedang dialaminya. Dia teringat akan suatu kisah; yang menceritakan tentang perjuangan seseorang dalam mengosongkan segala sesuatu dari diri, tapi kenapa ketika Dia tanpa perjungan mengalami suatu keadaan kosong malah ingin mengakhirinya, padahal banyak sekali orang yang menginginkan keadaan seperti ini.
   Fikirannya semakin kacau, tapi semakin kosong. Dia sungguh tak mengerti, apa yang harus dilakukan. Apakah dia harus gembira ataukah harus bersedih dengan keadaan yang di alaminya.
     Selamat pagi, selamat memejamkan mata, dan selamat! 


Komentar

Postingan Populer