ADALAH DIA

     


    "Jika tiba saatnya nanti, setiap orang wajib menghujatku sebagai manusia paling bejat, busuk, tengik, sesat, menyesatkan, dan tidak pantas menghuni tempat mana pun di jagat raya ini, kecuali di neraka yang paling bawah". Sebuah kata-kata yang begitu indah; yang menggambarkan ketulusan dan keikhlasan dalam sebuah perjuangan. Dia rela menjadi tanah --diam ketika diinjak-injak, diam ketika diludahi, dikencingi, dan diberaki, dan ikhlas menjadi tempat untuk tumbuh dan berkembang makhluk yang hidup diatasnya walaupun tak pernah dilihat dan disadari.


    Dia adalah seorang pejuang tangguh yang tak pernah mengenal kata lelah, putus asa, dan tak pernah membeda-bedakan orang; semua sama dimatanya. Dia selalu membagikan kelimpahannya kepada siapa saja yang membutuhkan, adil, tanpa pandang bulu. Dia adalah seorang yang hidup dalam sejarah, nyata; yang akhirnya dikerdilkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab karena khawatir jika tidak diburamkan akan menjadi bahaya yang dapat menggangu tatanan sosial.

    Dia adalah peletak dasar pembentukan sebuah dewan kerohaniaan --ulama, pemikirannya jauh lebih maju dibanding orang-orang pada saat itu. Dia adalah penggagas berdirinya sebuah tatanan masyarakat yang mandiri tanpa pengkotak-kotakan kelas sosial. Dan dia adalah sesorang yang pandai dalam memberikan pemahaman dengan bahasa yang lugas dan sederhana; yang dapat ditangkap dengan cepat oleh setiap orang yang mendengarkannya.

   Dalam hal budaya, ah, dia begitu hebat! Perpaduan budaya yang dihasilkan olehnya begitu indah. Menemukannya bukan perkara mudah, apalagi sampai ingin menirunya. Bagi mereka yang tidak suka dan tidak ingin tahu sejarah tentangnya pasti akan langsung keluar kata "sesat" untuknya.  

     Dia mempunyai banyak nama; San Ali, Syekh Abdul Jalil, Syekh Nurjati, Syekh Jabarantas, Syekh Lemah Abang, Syekh Sitibrit, dan namanya yang paling populer adalah Syekh Siti Jenar. 


Komentar

Postingan Populer