KONTEMPLASI


Bukan dalam ibadah aku merasa bahagia, juga bukan dalam maksiat aku merasa hancur. Saat aku di selimuti oleh rasa cinta, aku tidak merasakan gembira, pun ketika aku di hinggapi kebencian, aku juga tidak merasakan kesedihan. Ooh, aku tak tau apa yang sedang terjadi padaku!. Kenapa aku seperti ini? Hanya keresahan dan kekosongan yang ku rasakan.
 Hidup tak lagi memberikan warna yang indah untuk ku lalui, semua hitam, pekat dalam jiwa. Rasanya akal sudah lelah untuk bekerja seperti biasa, tak mau lagi ia berfikir akan hal-hal yang ada. Begitu pun dengan raga ini, ia terlalu lemah untuk berputar menjalani roda kehidupan. Tak ada lagi pilhan-pilihan yang harus dipilih dalam hidup ini, semuanya sama, hanya menyisakan keresahan.

Ooo, aku tahu! Semua ini terjadi karena aku tidak pernah mengerti atas hidup yang telah diberikan padaku, ketaatanku hanya sebagai ritual semata, maksiatku juga karna hasrat yang tak terkendali, cintaku hanya sebuah permainan, benciku  juga karna kesombongan. Hah, ternyata ilmu yang telah ku pelajari selama ini hanya sebuah teori semata; yang tidak bisa membawaku untuk mengenali diriku, aku tak memahami hakikat kehidupan, aku juga tak mengerti tujuan penciptaan.

Bodoh!, kenapa kau hanya berdiam diri saja? Lakukanlah sesuatu!. Ubah cara berfikirmu itu, sudah berapa lama kau habiskan  waktumu dengan kesia-siaan? Sekarang sudah saatnya kau membuka mata, hati, jiwa dan fikiranmu itu, Percuma saja selama ini kau terus belajar tapi tak pernah ada satu hasilpun dari usaha-usahamu itu, cukuplah bagimu mati di masa yang lalu. Kini saatnya kau untuk hidup, hidup yang sebenar-benarnya. Bukan hanya sekedar hidup.

Jadi apa yang harus ku lakukan saat ini?.

Kau masih saja bertanya, ternyata kau belum mengerti juga ya?.

Hahahaha, mudah saja, sekarang yang pertama kali harus kau lakukan adalah kenali dirimu sendiri, renungilah hakikat penciptaanmu, apa tujuan penciptaanmu, dan apa sebab penciptaanmu itu. Jika kau sudah mengerti akan hal itu, niscaya kau akan hidup, hidup yang sebenarnya!.

Bagaimana jika yang kau katakan itu tidak berhasil? Apa kau bisa menjamin Jika aku sudah melakukan semua hal yang kau ucapakan itu aku tidak akan merasa resah dan kosong lagi?"

Hahahaha, sungguh, kau terlalu penakut rupanya!, kau saja belum mencoba kawan, tapi kau sudah takut gagal. Percayalah!. Aku menjamin dengan nyawaku yang berada dalam genggaman-Nya,  jika kau telah melakukan apa yang ku sampaikan itu, kau akan hidup!

Lalu bagaimana caranya?.

Bodoh, kau masih saja bertanya bagaimana caranya!. Jika aku adalah dirimu, aku akan langsung pergi dari tempat ini. aku akan mencari suatu tempat yang sepi, sunyi, dimana hanya ada aku sendiri di tempat itu, aku akan menyelaraskan hati, jiwa, dan fikiran  untuk sementara waktu sampai aku benar-benar mengerti. Dan jika tiba saatnya, aku akan kembali dalam wajah yang berbeda, penuh cinta dan kasih.

Ouw, jadi jika kau itu menjadi aku, kau akan pergi untuk mengasingkan diri dari kehidupan ini? kontemplasi, menyepi, atau bertafakur, seperti itu-kah maksudmu?. Lalu bagaimana dengan kehidupanku yang lainnya?, aku tidak akan membiarkannya terabaikan. Lagi pula aku tidak akan bisa hidup di dunia ini tanpa ada seorang pun yang berada di sisiku. Aku membutuhkan mereka, begitu pula dengan mereka.

Itu terserah kau kawan, aku hanya menjawab pertanyaanmu itu. "Jika aku yang menjadi kau", hal itulah yang akan ku lakukan dan ku pilih. Karna kita hidup memang harus memilih, mungkin adakalanya kita tidak bisa memilih; seperti bagaimana proses kita di lahirkan, jenis kelamin, umur, dan kapan kematian itu akan menjemput kita. Tapi kita juga di beri kebebasan untuk memilih jalan mana yang akan kita lalui. Ingat itu kawan. Dan, seandainya kau punya cara yang berbeda denganku dalam proses untuk mengenali diri, itu hakmu, terserah kau mau bagaimana. Aku hanya menjawab pertanyaanmu yang tadi, aku tidak menyarankan kau untuk melakukan hal yang sama denganku jika aku menjadi kau.

Satu hal yang perlu kau tahu, untuk menjadi sesuatu, kau harus berjuang sungguh-sungguh (baca: mujahadah). Coba kau lihat sebuah proses yang dilakukan oleh seekor ulat menjijikan yang rakus, serakah, hina dan jelek yang kemudian bermetamorfosa menjadi seekor kupu-kupu yang cantik, indah jelita dan mengagumkan. Dia melewati berbagai macam cara; mulai dari proses pengasingan diri, tidak makan dan minum selama bebarapa waktu, tidak tidur, dan akhirnya berubah menjadi seekor kupu-kupu. Itu merupakan sebuah pelajaran bagi orang-orang yang ingin mencapai pada tingkat yang lebih tinggi, karna hanya melalui proses yang seperti itu maka seseorang dapat keluar dari jerat-jerat nafsu yang membelenggu dirinya.

Oke, aku mengerti. Aku akan mencoba apa yang kau katakan itu, aku akan pasrahkan semua usahaku pada Dia Yang Maha Kuasa. Dan semoga saja apa yang kau ucapkan padaku itu benar adanya. Terima kasih kau telah mengingatkan dan atas pelajaran yang telah kau berikan padaku, semoga Tuhan senantiasa bersamamu.

Aku pamit…

Komentar

Postingan Populer