SUARA HATI SEORANG KEKASIH
Apakah
itu bukan ke-sia-sian? Dan, apakah Tuhan memang menginginkan hal itu terjadi?
Bukankah Dia selalu mengedepankan sifat kasih sayang-Nya? Dalam setiap kehendak
yang terjadi selalu ada kasih sayang di dalamnya. Apa kau mengerti maksudku?
Jika
yang kau sebut “jihad” itu adalah proses penghancuran dan pemusnahan terhadap
orang-orang yang tidak sepaham dan sejalan denganmu, lalu kau bergembira atas
apa yang telah kau lakukan, kau merasa menang, bangga karena telah melakukan
perintah agama—yang kau tangkap mentah-mentah— dan merasa berhak untuk
mendapatkan kenikmatan yang telah di janjikan Tuhanmu, apakah itu bisa di
benarkan?
Ah,
aku rasa tidak! Alih-alih mengikuti perintah Tuhan, perbuatanmu itu lebih
menunjukan bahwa kau seorang pecundang yang kalah dengan egomu sendiri. Tanpa
cinta, engkau bukanlah siapa-siapa, tak berati, hanya kekosongan semata.
Mungkin
kau lupa, atau mungkin kau sengaja menutup mata dan telinga dari sejarah dan
kisah-kisah masa lalu bahwa hampir setiap orang bijak berjuang untuk menghilangkan
kekerasan. Mereka mencoba menekan tingkat kekerasan melalui cinta kasih.
Dimulai dari dirinya sendiri, lalu lingkungan keluarga, masyarakat, negara dan
bangsa. Bagi mereka, perbedaan bukanlah suatu masalah yang melulu harus
diseragamkan dan diributkan. Akan tetapi, perbedaan adalah suatu jalan untuk
mencapai kesatuan dan kedamaian. Melalui perbedaan mereka mengerti cara untuk mengasihi,
mencintai, menghormati, menghargai, tanpa harus melukai.
Tabik.
Komentar
Posting Komentar